Kamis, 03 September 2015

BELAJAR QUANTUM DARI RASULULLAH SAW

BELAJAR QUANTUM DARI RASULULLAH SAW

Selama ini kita terjebak pada sudut pandang pedogogik, yakni lebih mengedepankan pemahaman daripada membaca dan menghafalkan. Hafalan kadang dianggap tidak penting. Padahal ketika Allah Swt menurunkan wahyu pertama melalui malaikat Jibril bisa dijadikan pembelajaran yang tepat dan mudah. Pada saat ayat pertama surat Al Alaq diturunkan, malaikat Jibril membacakan, "Iqra" (Bacalah!) lalu Rasulullah Saw menjawab, "Maa ana bi qaari" (Aku tidak dapat membaca).

Hingga tiga kali malaikat Jibril meminta Nabi untuk membaca langsung "Iqra" (Bacalah!). Jibril tentu tahu persis bahwa Nabi tidak dapat membaca. Dan ternyata ini adalah proses yang disebut sebagai "Talaqqi" yakni membaca langsung mengikuti bacaan seperti dicontohkan malaikat Jibril. Ini merupakan teknik pengajaran yabg luar biasa dan sangat relevan jika diterapkan dimasa sekarang.

Jadi sebenarnya malaikat Jibril dan Rasulullah Saw sudah menerapkan metode Quantum dalam membaca dan menghafal Al Quran. Jika kita bisa melewatkan membaca, memahami, menulis, dan menghafal dengan cara yang konvensional, tetapi langsung menghafalnya, maka semua itu bisa kita dapatkan. Dengan menghafal, kita bisa langsung memahami, menuliskan, dan menghafal dengan mudah dan cepat. Proses bekerjanya otak kanan justru melalui hafalan yang berkesan, rasa cinta yang tinggi dan ikatan memori yang terbangun dari rasa dalam hati.

Fakta membuktikan bahwa lebih dari 14 abad yang silam, Rasulullah Saw dan para sahabat sudah mengenalkan penggunaan otak kanan. Ratusan hingga ribuan orang berhasil menghafal Al Quran, meskipun mayoritas mereka adalah buta huruf. Jika kita mau melihat lebih dalam lagi tentang bagaimana kehebatan teknik menghafal, lihatlah susunan ayat dan surat dalam Al Quran.

Rasulullah Saw menerima wahyu setelah usianya menginjak 40 tahun. Umur yang tidak bisa dianggap muda untuk menghafal. Surat pertama yang diturunkan adalah surat Al Alaq, yang terdiri dari lima ayat. Kemudian disusul dengan surat Al Qalam, surat Al Muddatsir, surat Al Muzzammil dan seterusnya. Jumlah keseluruhan ayat dalam Al Quran adalah 6.236 ayat. Semua turun tidak berurutan seperti yang sekarang kita jumpai dalam mushaf Al Quran. Loncat-loncat, dalam waktu yang berbeda-beda, hingga 22 tahun lamanya.

Lalu pada Ramadhan terakhir sebelum Rasulullah wafat, malaikat Jibril turun dua kali memberitahu kepada Rasul bahwa Allah ingin susunan suratnya dimulai dari Al Fatihah, Al Baqarah, Ali Imran, dan seterusnya. Padahal waktu itu Rasulullah tidak mencatat. Tidak ada mengenal huruf dengan baik. Bagaimana mungkin bisa menyusun ulang sesuai dengan peritah Allah, dengan ayat dan surat yang telah ditentukan? Teknik apa yang digunakan Rasulullah Saw untuk mengingat kembali hafalan 114 surat dan 6.236 ayat dalam Al Quran? Bagaimana para sahabat yang menghafal Al Quran juga mampu melakukan hal yang serupa dengan Nabi?

Bukankan kita mengalami kesulitan untuk menghafal jika urutan ayatnya tiba-tiba berubah? Kita juga sukar menentukan batas hafalan, mengingat permulaan surat dan urutan ayat jika sewaktu-waktu ayat dan susunannya diubah tiba-tiba. Jika teknik menghafalnya seperti kita menghafal sekarang, maka sudah tentu banyak sekali susunan ayat yang terbolak-balik. Namun, fakta membuktikan, hafalan Nabi dan para sahabat tidak berkurang sedikitpun. Mereka tetap mampu menghafal dengan urutan ayat dan surat yang tepat meskipun ada perubahan susunan. Dan hingga saat ini kita masih melihat bukti kongkret kedahsyatan Quantum Memory yang diwariskan Rasulullah Saw dan para sahabat.

Tradisi keilmuan Rasulullah dan para sahabat terus berlangsung, hingga masa Imam Bukhari yang dikenal memiliki hafalan yang sangat kuat. Jadi dipastikan bahwa Quantum Memory adalah murni warisan langsung dari Rasulullah Saw dan bukan produk dari Barat. Ilmu ini diajarkan oleh Allah Swt melalui malaikat Jibril pada saat menyampaikan wahyu. Karena itu, kami sebagai penggagas pengenalan Quantum Memori untuk menghafal Al Quran tidak mengklaim bahwa ilmu ini merupakan milik Kauny Quantum Memory.

Justru kami ingin agar ilmu ini terus disebarkan keseluruh umat Islam di Indonesia khususnya, dan dunia Islam pada umumnya. Jadi benar firman Allah yang menegaskan bahwa Allah sudah mempermudah Al Quran menjadi ingatan, mudah dihafal. Adakan orang yang mau menghafalnya? Allah Swt menegaskan ayat tersebut dalam empat kali dalam beberapa ayat terpisah. Ini menandakan tentang pentingnya menyadarkan kepada umat bahwa membaca dan menghafal Al Quran ini sangat mudah dan dimudahkan oleh Allah Swt.

(Kauny Quantum Memory - Menghafal Al Quran semudah tersenyum - Ustadz Bobby Herwibowo - Penemu metode KQM)

0 comments:

Posting Komentar